Konspirasi dalam turnamen resmi. Hmm, jadi inget..

Barusan gua baca berita di Kotaku mengenai kompetisi LoL di MLG yang harus diakhiri dengan sebuah skandal. Team Curse dan Dignitas yang bertanding di final turnamen tersebut harus didiskualifikasi karena terlibat dalam kasus 'pengaturan skor'.

Emm, bukan pengaturan skor juga sih.. Soalnya gua ngga tau istilah yang pas-nya. Tapi intinya gini, kedua tim tersebut sebelumnya udah sepakat kalo hadiah mereka berdua akan dibagi rata, ga peduli siapa yang juara 1 atau 2. Dan saat pertandingan final berlangsung, mereka gak bermain sebagaimana mestinya sebuah final; dengan ketegangan intens serta strategi yang tersusun rapi; mereka malah main ARAM. All random, all mid.

Sedangkan di MLG sendiri udah ada aturan yang ngejelasin kalo para peserta dilarang "melakukan konspirasi untuk mengatur ranking atau bracket." Dan akibatnya, titel juara mereka dicopot dan hadiah mereka berdua pun dibatalkan. Sedangkan juara 3 dan 4 nya tetep dapet hadiah mereka. (harusnya dijadiin juara 1 sama 2 aja kali ya?)

Gua jadi inget dong waktu dulu jadi spesialis pemburu hadiah di turnamen Ayodance (ciee). Dulu gua sama temen-temen gua juga pernah 'maennya begini'. Terserah yang mau ambil juara 1 siapa, yang penting hadiah dibagi rata. Dan panitia sono juga gak bikin peraturan soal ini, jadi ya kami nyantai-nyantai aja.

"Sama-sama temen ini kan? Ga perlu bersaing terlalu ketat lah." 

Kita bertiga temenan deket, dan sama-sama juara. But we showed our true skills.



Kalo dipikir-pikir sih, itu agak ngerusak sportivitas dari sebuah kompetisi ya. Sama kayak kasus calciopoli atau calcioscommesse-nya Serie A, atau kasus badminton di Olimpiade baru-baru kemarin. Seharusnya para peserta, terlepas dari apakah mereka saling berteman atau bersaudara, bisa tetap bertanding secara sehat dengan mengeluarkan segenap kemampuan mereka untuk jadi yang terbaik, karena itu adalah "the spirit of competition". 

Tapi kalo nggak ada di peraturan, sah-sah aja kan ya? Nah lho..

Gua sih antara mendukung dan tidak mendukung kedua tim tersebut dalam kasus di atas. Gua rasa sih gak apa-apa kalo mereka mau split the prize. Tapi menurut gua, kesalahan mereka adalah di ARAM. Gak sepantasnya match ala public itu ditampilin di pertandingan final sebuah kompetisi besar. Walaupun mereka adalah teman sejati di kehidupan nyata, mereka seharusnya tetap bertanding sepenuh tenaga dalam kompetisi. Karena kompetisi juga menjadi hiburan bagi para penontonnya, dan karena gelar juara lebih berharga dari hadiah sebesar apapun.

Tentunya bakal lebih enak dan bangga dong, kalo kita bilang 'eh, gua juara 1 lho' daripada 'eh, gua dapet mobil blablabla lho'.

Gimana pendapat lu orang soal 'pengaturan skor' kayak gini?




0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.